Sumber,
Asas-asas Hukum Islam, dan Al-Ahkam Al-Khams
Sumber-sumber hukum Islam
- Alquran (kitab suci yang memuat wahyu Allah, yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada nabi Muhammad sebagai rasul-Nya sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Makkah kemudian di Madinah untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan kebahagiaan di akhirat)
- As-Sunnah (berupa perkataan/sunnah qauliyah, perbuatan/sunnah fi’liyah dan sikap diam/sunnah taqririyah/sunnah sukutiyah Rasulullah yang tercatat dalam kkitab hadits)
- Akal Pikiran (al-Ra’yu/Ijtihad) yaitu akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berusaha, berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang ada padanya memahami kaidah hukum yang fundamental yang terdapat dalam Alquran, kaidah hukum yang bersifat umum teerdapat dalam hadits dan merumuskannya menjadi garis-garis hukum yang dapat diterapkan pada suatu kasus tertentu.
Metoda atau cara berijtihad
- Ijmak (persetujuan atau kesesuaian pendapat para ahli mengenai suatu masalah pada suatu tempat di suatu masa)
- Qiyas (menyamakan hukum suatu hal yang tidak terdapat dalam Alquran dan hadits dengan hal lain yang hukumnya disebut dalam Alquran dan hadits yang terdapat dalam kitab-kitab hadits karena persamaan illat/alasannya)
- Istidal (menarik kesimpulan dari dua hal yang berlainan)
- Masalih al-mursalah/maslahat mursalah (cara menemukan hukum suatu hal yang tidak terdapat ketentuannya baik di dalam Alquran maupun kitab-kitab hadits, berdasarkan pertimbangan kemaslahatan masyarakat atau kepentingan umum)
- Istihsan (cara menemukan hukum dengan jalan menyimpang dari ketentuan yang sudah ada demi keadilan dan kepentingan sosial)
- Istisab (menetapkan hukum sesuatu hal menurut keadaan yang terjadi sebelumnya, sampai ada dalil yang mengubahnya)
- Adat istiadat/ ‘urf yang tidak bertentangan dengan hukum Islam dapat dikukuhkan tetap terus berlaku bagi masyarakat yang bersangkutan.
Pengertian asas
- Dasar, alas, pondamen
- Kebenaran yang menjadi tumpuan berfikir atau pendapat
- Cita-cita yang menjadi dasar organisasi atau negara
Beberapa asas hukum Islam
1. Asas
Umum
a.
Asas keadilan
b.
Asas kepastian hukum
c.
Asas kemanfaatan
2. Asas-asas
dalam lapangan hukum pidana
a.
Asas legalitas
b.
Asas larangan
memindahkan kesalahan pada orang lain
c.
Asas praduga tidak
bersalah
3. Asas-asas
dalam lapangan hukum perdata
a.
Asas kebolehan atau
mubah
b.
Asas kemaslahatan hidup
c.
Asas kebebasan dan
sukarela
d.
Asas menolak mudarat
dan mengambil manfaat
e.
Asas kebaikan
f.
Asas kekeluargaan
g.
Asas adil dan berimbang
h.
Asas mendahulukan
kewajiban daripada hak
i.
Asas larangan merugikan
diri sendiri dan orang lain
j.
Asas kemampuan berbuat
k.
Asas kebebasan berusaha
l.
Asas mendapatkan hak
karena usaha dan jasa
m.
Asas perlindungan hak
n.
Asas hak milik
berfungsi sosial
o.
Asas berikhtikad baik
harus dilindungi
p.
Asas risiko dibebankan
pada harta, tidak pada pekerja
q.
Asas mangatur dan
memberi petunjuk
r.
Asas tertulis atau
diucapkan didepan saksi
4. Asas-asas
hukum perkawinan
a.
Asas kesukarelaan
b.
Asas persetujuan kedua
belah pihak
c.
Asas kebebasan memilih
d.
Asas kemitraan
suami-istri
e.
Asas untuk
selama-lamanya
f.
Asas monogami terbuka
(karena darurat)
5. Asas
hukum kewarisan
a. Ijbari
(peralihan harta seorang yang meninggal dunia terhadap ahli warisnya berlaku
dengan sendirinya menurut ketetapan Allah tanpa digantungkan kepada kehendak
pewaris atau ahli waris)
b. Bilateral (seseorang
menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak yaitu dari pihak keturunan
laki-laki dan dari pihak kerabat keturunan perempuan)
c.
Individual (harta
warisan dapat dibagi-bagi pada masing-masing ahli waris untuk dimiliki
perorangan)
d.
Keadilan berimbang (harus
senantiasa terdapat kesimbangan antara hak dan kewajiban)
e.
Akibat kematian (kewarisan
ada kalau ada yang meninggal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar